Bagi yang memelajari psikometri atau pernah melakukan penelitian kuantitatif psikologi, tentu sudah familiar dengan istilah reliabilitas, atau bahasa lainnya "konsistensi".
Ya, secara sederhana, reliabilitas merujuk pada konsistensi sebuah alat ukur, alias seberapa konsisten seorang subjek akan memberikan jawaban yang sama bila ia diberikan tes yang sama pada kondisi yang sama.
Tes yang reliabel berarti jawaban tidak akan berubah secara signifikan meskipun tes diberikan ulang kepada orang yang sama dan kondisi yang sama. Tes yang tidak reliabel berarti jawaban tes akan cenderung berubah-ubah sekalipun tes yang sama sudah diberikan ulang kepada orang yang sama dalam kondisi yang sama.
Dan, ada beberapa metode untuk menguji (atau mengestimasi, karena reliabilitas tidak dapat dihitung secara pasti) reliabilitas sebuah alat ukur:
- Test-retest reliability atau reliabilitas uji-uji ulang,
- Split half reliability atau reliabilitas pilah paruh,
- Internal consistency atau konsistensi internal.
Nah, dalam tulisan kali ini saya akan memberikan panduan mengestimasi reliabilitas alat ukur melalui konsistensi internal, dengan program SPSS.
Asumsinya, pembaca sudah memiliki data untuk diuji reliabilitasnya.
1. Pilih "analyze" >> "scale" >> "reliability analysis"
2. Pindahkan semua data butir/item ke kotak di sebelah kanan (pastikan anda sudah mengkoding ulang skor bila ada butir-butir yang unfavorable!)
3. Klik OK.
Akan segera keluar skor Cronbach's Alpha, nah skor Cronbach's Alpha inilah yang akan menjelaskan seberapa reliabel alat ukur tersebut.
Alat ukur dianggap reliabel bila skor Cronbach's Alpha berada di atas 0,6; namun saya pribadi lebih menyukai bila alat ukur tersebut memiliki skor Cronbach's Alpha di atas 0,8. Bila skornya berada di bawah 0,6; saya menyarankan untuk mengganti butir-butirnya dan mengambil data ulang :)
Well, sekian... semoga panduan singkat ini berguna.
No comments:
Post a Comment